Perayaan Sekaten di Keraton Yogyakarta adalah sebuah perayaan tradisional yang sangat dihormati dan diantisipasi setiap tahunnya. Acara ini tidak hanya menjadi momen untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi wadah bagi masyarakat untuk merayakan warisan budaya dan spiritual yang kaya di wilayah tersebut.
Berikut adalah penjelasan mengenai lima tradisi acara dalam perayaan Sekaten di Keraton Yogyakarta:
Pembukaan Sekaten
Acara pembukaan Sekaten merupakan titik awal dari perayaan yang meriah ini. Biasanya, upacara pembukaan diadakan di Pendopo Agung Keraton Yogyakarta, tempat yang sarat akan sejarah dan makna bagi masyarakat setempat. Raja atau sultan beserta para pejabat keraton dan tokoh agama hadir dalam upacara ini, menciptakan suasana yang kental akan keagungan dan keberkahan.
Pembukaan Sekaten seringkali dimeriahkan dengan penampilan seni tradisional seperti gamelan, wayang kulit, dan tarian Jawa, memberikan warna khas budaya Jawa yang meriah.
Pawai Gunungan
Salah satu momen yang sangat dinanti dalam perayaan Sekaten adalah pawai gunungan. Gunungan adalah replika gunung yang terbuat dari berbagai jenis makanan, buah-buahan, kain, dan bunga. Acara ini menjadi salah satu simbol keberkahan dan kelimpahan yang diharapkan dalam perayaan ini.
Gunungan tersebut diarak melalui jalanan utama kota Yogyakarta oleh para abdi dalem (pengikut keraton) dan warga setempat. Pawai gunungan merupakan ekspresi dari rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) atas anugerah dan kelimpahan yang diberikan.
Pasar Malam Sekaten
Perayaan Sekaten juga diramaikan oleh adanya pasar malam yang tersebar di sekitar kompleks keraton. Pasar malam Sekaten menjadi tempat berkumpulnya masyarakat, baik dari kalangan keraton maupun rakyat biasa, untuk merayakan momen yang penuh berkah ini.
Di pasar malam ini, pengunjung dapat menemukan berbagai macam barang dagangan seperti makanan tradisional, kerajinan tangan, pakaian, mainan, dan hiburan tradisional. Suasana pasar malam menjadi ajang untuk bersosialisasi dan merasakan kehangatan serta kebersamaan dalam menyambut perayaan Sekaten.
Upacara Grebeg Maulud
Grebeg Maulud adalah salah satu acara puncak dalam perayaan Sekaten. Dalam upacara ini, gunungan yang lebih besar dari biasanya diarak dengan penuh kegembiraan. Gunungan ini berisi berbagai macam bahan makanan dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari.
Sebagai simbol keberkahan dan kedermawanan, gunungan tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat yang hadir. Selain pembagian gunungan, acara ini juga diisi dengan pembacaan doa, penampilan kesenian tradisional, serta ceramah keagamaan yang memberi makna mendalam bagi seluruh peserta yang hadir.
Pawai Kirab Budaya
Pawai kirab budaya menjadi acara penutup yang memukau dalam perayaan Sekaten. Dalam pawai ini, berbagai macam pusaka keraton, seperti keris, pedang, dan benda-benda keramat lainnya diarak melalui jalanan Yogyakarta. Pawai ini diiringi oleh barisan prajurit, pengawal keraton, dan kesenian tradisional, menciptakan pemandangan yang spektakuler dan penuh warna.
Pawai kirab budaya tidak hanya menjadi momen untuk memperlihatkan kekayaan budaya dan sejarah keraton kepada masyarakat luas, tetapi juga menjadi kesempatan untuk mengenang dan memperkokoh jati diri sebagai bagian dari identitas budaya Jawa yang kaya.
Perayaan Sekaten di Keraton Yogyakarta bukan hanya merupakan peringatan sejarah atau upacara adat semata, tetapi juga menjadi cerminan dari keberagaman budaya dan kearifan lokal yang masih dijaga dan dilestarikan dengan penuh kebanggaan oleh masyarakat Jawa dan pemerintah setempat. Tradisi-tradisi yang dilakukan dalam perayaan ini tidak hanya memperkaya warisan budaya Indonesia, tetapi juga menguatkan rasa persatuan dan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.
Agar tidak repot saat mengunjungi acara perayaan sekaten di keraton Jogja, Anda bisa menggunakan jasa rental mobil . Salah satunya dengan MJR Rencar yang mempunyai banyak pilihan mobil, pelayanan yang ramah serta driver professional.
Untuk informasi lebih lengkap bisa hubungi WA MJR Rentcar 081215169017.***