Keraton Yogyakarta, atau Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, merupakan salah satu institusi budaya yang sangat penting di Indonesia. Keraton ini tidak hanya menjadi tempat tinggal bagi keluarga kerajaan Yogyakarta, tetapi juga menjadi pusat kegiatan budaya, spiritual, dan politik yang memengaruhi banyak aspek kehidupan masyarakat Jawa. Di dalamnya terdapat berbagai tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Berikut adalah lima tradisi yang biasa dilakukan di Keraton Yogyakarta:

  • Upacara Grebeg

Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah upacara Grebeg. Grebeg adalah upacara budaya yang diadakan secara rutin di Keraton Yogyakarta, biasanya pada hari-hari besar Islam tertentu seperti Idul Adha atau Maulid Nabi.

Pada upacara ini, para abdi dalem (pengikut keraton) mengenakan kostum tradisional dan membawa hasil bumi yang besar seperti nasi kuning, ketupat, buah-buahan, dan lainnya. Hasil bumi tersebut kemudian diberikan kepada rakyat sebagai simbol dari kebijaksanaan dan kedermawanan Sultan.

    • Sekaten

    Sekaten adalah festival tahunan yang diselenggarakan di Keraton Yogyakarta untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Festival ini berlangsung selama satu minggu penuh dan menarik ribuan pengunjung dari seluruh Indonesia. Salah satu highlight dari Sekaten adalah pasar malam di Alun-alun Utara yang menjual berbagai macam barang mulai dari mainan tradisional hingga makanan khas Yogyakarta.

    Pada malam terakhir, digelarlah prosesi pengangkatan Gunungan, yaitu gunungan berisi makanan dan hadiah yang dinaikkan ke atas oleh para abdi dalem dan kemudian dibagikan kepada masyarakat.

      • Tari-Tarian Tradisional

      Keraton Yogyakarta adalah tempat di mana banyak tarian tradisional Jawa dikembangkan dan dilestarikan. Beberapa tarian yang sering ditampilkan di sini antara lain Tari Bedhaya, Tari Serimpi, Tari Srimpi Sangupati, dan banyak lagi. Tarian-tarian ini tidak hanya dipertunjukkan sebagai hiburan, tetapi juga memiliki makna religius dan historis yang dalam.

        • Ritual Keseharian

        Selain upacara besar seperti Grebeg dan Sekaten, Keraton Yogyakarta juga memiliki berbagai ritual keseharian yang dilakukan oleh anggota keluarga kerajaan dan abdi dalem. Ini termasuk sesaji (persembahan) yang diberikan kepada roh leluhur, sembahyang bersama di Pendopo Keraton, dan pembacaan serat-serat kuno yang berisi ajaran-ajaran filosofis dan moral.

          • Sesepuh dan Karaton Kidul

          Tradisi yang terakhir adalah kepercayaan terhadap adanya hubungan spiritual antara Sultan Yogyakarta dan Ratu Kidul, yang merupakan permaisuri dari Kerajaan Laut Selatan. Legenda mengatakan bahwa Ratu Kidul melindungi Kesultanan Yogyakarta dan mengatur cuaca serta kehidupan laut. Setiap tahun, Sultan Yogyakarta melakukan ritual persembahan kepada Ratu Kidul di Pantai Selatan, sebagai bentuk penghormatan dan permohonan perlindungan.

          Anda yang ingin berkunjung ke Keraton Yogyakarta untuk menyaksikan beberapa tradisi tersebut dapat mengunjungi dengan menggunakan rental mobil atau kendaraan pribadi.

          Jika Anda tidak ada kendaraan untuk kesana, Anda dapat menyewa mobil menggunakan jasa rental mobil MJR Rent.

          Dengan layanan yang profesional dan ramah, Anda dapat dengan mudah mengunjungi Keraton Yogyakarta tanpa harus khawatir tentang transportasi. Tersedia mobil untuk kapasitas kecil hingga bis untuk kapasitas besar, sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.

          Untuk info lebih lanjut mengenai Mobil Jogja Rental, Anda dapat menghubungi nomor WA MJR Rentcar di 081215169017.***